PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI, INDIA DAN PAKISTAN
GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI
Dari sejarah
pembaharuan Turki selanjutnya didapati tiga orientasi gerakan yang berbeda:
1. 1. Tradisionalis, yang kukuh dengan ide Islamisme dan
perlu tegaknya pemerintahan Islam. Tokoh utamanya adalah Mehmed Akif (1870-1938
M),
2.
2. Nasionalis, yang mengembangkan ide pan-Turkisme yang
bercita-cita tegaknya negara Turki yang memiliki identitas kultural otentik
yang khas dan berbeda dari masyarakat lainnya. Tokoh sayap gerakan ini adalah
Zia Gokalp (1875-1924 M),
3.
“Modernis”,
yang bereaksi terhadap kelompok tradisionalis dengan mengusung Islam rasional
yang akrab dengan ide-ide Barat. Mereka menyerukan perlunya masyarakat Turki
mengambil pola Barat bagi kemajuan negerinyaDalam banyak hal ketiga aliran ini memiliki perbedaan pandangan yang khas. Dalam soal institusi kenegaraan misalnya, kaum tradisionalis melihat perlunya negara Islam yang menerapkan hukum-hukum Tuhan. Kaum modernis justru menganjurkan pemisahan antara agama dan negara. Sementara kaum nasionalis lebih melihat pada urgensitas langkah yang dapat mereduksi peran mahkamah syari’ah di bawah Syaikh al-Islam yang terlampau berlebihan
GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDIA DAN PAKISTAN
Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan
berasal dari keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah dan Ali
dan dia dilahirkan di Delhi pada tahun 1817 M. Nenek dari Sayyaid Ahmad Khan
adalah Sayyid Hadi yang menjadi pembesar istanah pada zaman Alamaghir II (
1754-1759 ) dan dia sejak kecil mengenyang didikan tradisional dalam wilayah
pengetahuan Agama dan belajar bahasa Arab dan juga pula belajar bahasa Persia.
Ia adalah sesosok orang yang gemar membaca buku dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan dia ketika berumur belasan tahun dia bekerja pada serikat India
Timur. Bekerja pula sebagai Hakim, tetapi pada tahun 1846 ia kembali pulang
kekota kelahirannya Delhi.
Di kota inilah dia
gunakan waktunya dan kesempatannya untuk menimba ilmu serta bergaul dengan
tokoh – tokoh , pemuka Agama dan sekaligus mempelajari serta melihat
peninggalan – peninggalan kejayaan Islam, seperti Nawab Ahmad Baksh, Nawab
Mustafa Khan,Hakim Mahmud Khan, dan Nawab Aminuddin. Selama di Delhi Sayyid
Ahmad Khan memulai untuk mengarang yang mana karyanya yang pertama adalah Asar
As – Sanadid. Dan pada tahun 1855 dia pindah ( hijrah ) ke Bijnore, di tempat
ini pula dia tetap mengarang buku – buku penting mengenai Islam di India. Pada
tahun 1857 terjadi pemberontakan dan kekacauan di akibatkan politik di Delhi
yang menyebabkan timbulnya kekerasan (anarkis) terhadap penduduk India. Ketika
dia melihat keadaan masyarakat India kususnya Delhi, ia berfikir untuk
meninggalkan India menuju Mesir, tetapi dia sadar dan terketuk hatinya harus
memperjuangkan umat Islam India agar memjadi maju, maka ia berusaha mencegah
terjadinya kekerasan dan konflik, seta mejadi penolong orang Ingrish dari
pembunuha, hingga di beri gelar Sir,
tetapi ia menolaknya atas gelar yang di berikan tersebut. Pada tahun 1861 ia
mendirikan sekolah Inggris di Muradabad, dan pada tahun 1878 ia juga mendirikan
sekolah Mohammedan Angio Oriental College ( MAOC ) di Aligarh yang merupakan
karya yang paling bersejarah dan berpengaruh untuk memajukan perkembangan dan
kemajuan Islam di IndiaSyed Amir Ali
Syed Amir Ali (1849-1928) ialah sarjana Islam India dan menjadi pensyarah
di Universiti Muslim
Aligard . Sumbangan
beliau begitu bermakna bagi menentang kritikan orientalis barat terhadap Islam terutama isu poligami, perhambaan, hak asasi manusia, pendidikan Islam dan lain-lain Tulisan-tulisan
beliau begitu bermakna, mendalam dan berdasarkan kajian yang
konfrehensif.Beliau turut menandatangani Petisyen Quran 1906 dan menjadi pengasas Liga Muslim Seluruh
India dan sezaman
dengan Muhamad Iqbal.
Syed Amir Ali lahir pada 6 April
1849 di Cuttack , Orissa , India .Anak kelima kepada Syed Saadat Ali. Keluarga mereka pindah ke Calcutta dan ke Chinsura serta bergaul dengan
golongan elit di sana. Beliau menerima pendidikan yang disediakan oleh pihak
penjajah British.Mendapat ijazah di Universiti Calcutta tahun 1867 dan sarjana
jurusan Sejarah 1868. Seterusnya belajar undang-undang pada tahun 1869 dan
memulakan khidmat guaaman di Calcutta.
Beliau berhijrah ke London dan bergaul dengan golongan
elit di London dan menerima pemikiran liberal semasa. 1873 beliau berkhidmat
sebagai penguat di Mahkamah Tinggi
Calcutta setelah
kembali ke India.1874 beliau dilantik sebagai pensyarah di Universiti Calcutta,
India. Kemudian mengajar undang-undang Islam di Presidency College .1878 Syed
Amir Ali menyertai Majlis Perundangan
Bengal . 1880
melawat England selama setahun. 1883 menyertai Majlis Gabenor
Jeneral India dan menjadi profesor undang-undang di Universiti Calcutta 1881. 1877 mengasaskan
Pertubuhan Kebangsaan Muhamadan. Beliau adalah orang India pertama diterima
menyertai Privi Council dan menjadi Law Lord. 1910
mengasaskan masjid pertama di London dan menubuhkan Tabung Masjid
London dan sentiasa
berjuang bagi kepentingan kebajikan orang Islam di London. 1904 bersara dan
memutuskan untuk tinggal di England. Akhirnya beliau meninggal pada 4 Agustus
1928 di Sussex, England
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal
Muhammad
iqbal lahir di Sialkot dan melanjutkan studinya di Punjab sampai memperoleh
gelar MA. Di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang orientalis
yang mendorongnya melanjutkan studinya ke inggris. Pada tahun 1905 ia masuk
universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. Dua tahun kemudian ia pindah
ke munic, jerman hingga memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang tasawwuf, dengan
disertainya The Development of Metafiphysics in Persia (perkembangan
metafisika di persia). Berbeda
dengan pembaharu-pembaharu lain, Muhammad iqbal adalah penyair dan filosuf.
Tetapi pemikiranya tentang kemunduran umat islam dan kemajuan umat islam
mempunyai pengaruh yang sangat luas pada pembaharuan dalam islam.
Pemikiranya tentang
pembaharuan pemikiran dalam islam antara lain :
a)
Kemunduran umat
islam selama lima abad terakhir karena kebekuan dalam pemikiran
b)
Hukum islam sudah
dikatakan sudah statis. Menurutnya, hukum islam tidak bersifat statis, namun
dapat berubah sesuai situasi dan kondusi. Karena itu, ia berpendapat bahwa
pintu ijtihad tidak di tutup.
c)
Ajaran zuhud yang
terdapat adalah ajaran tasawwuf. Sifat zuhud adalah tasawwuf mengajarkan bahwa
perhatian umat islam harus dipusatkan kepada tuhan dan apa-apa yang berada
dibalik alam materi. Ajaran ini yang pada ikahirnya mengakibatkan umat islam
kurang persoalan dunia dan kemasyarakatan.
d)
Islam pada
hakikatnya mengajarkan dinamisme. Pada zaman klasik, islam sangat tampak
dinamis, karna adanya keyakinan dan system social yang dipusatkan pada Al-Qur’an.
e)
Al-Qur’an senantiasa
menganjurkan pemakaina akal dalam memahami ayat atau tanda yang ada dialam
semesta. Orang-orang yang tidak memahami tanda itu akan buta terhadap masa
depan.
f)
Dalam pemikiran
pembaharuan, barat bukan sebagai model. Ia menolak kapitalisme dan imprealisme
barat, tetapi menerima sosialisme. Ia melihat ada persamaan antara islam dan
sosialisme. Tetapi barat, menurutnya banyak dipengaruhi oleh matrealisme yang
telah mulai meninggalkan agama. Yang harus diambil dari barat adalah sains dan
tekniloginya.
Sumber : http://auroragraf-hastutiks.blogspot.com/2013/06/gerakan-pembaharuan-islam-turki.html
http://amzamus.blogspot.com/2012/03/pembaharuan-islam-di-india-dan-pakistan.html
0 komentar:
Posting Komentar