468x60 Ads

This is featured post 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Sabtu, 13 September 2014

materi 6 klas 10 sem 1

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI INDONESIA

Gerakan Pembaharuan islam di indonesia lahir karena adanya kegelisahan para tokoh muslim dalam memandang kondisi umat islam. diantaranya organisasi yang dibentuk :

1. Sumatra Thawalib berdiri tahun 1900 an merupakan organisasi yang didirikan oleh para santri surau jembatan besi, sebuah lembaga pendidikan yang cukup berpengaruh di minangkabau, diantara tokohnya adalah Syaikh Djamil Djambek, H. Abdullah Ahmad dan Haji Abdul Karim Amrulloh (Haji Rosul)

materi 5 klas 10 sem 1

PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI, INDIA DAN PAKISTAN

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI TURKI

Dari sejarah pembaharuan Turki selanjutnya didapati tiga orientasi gerakan yang berbeda:
1.     1. Tradisionalis, yang kukuh dengan ide Islamisme dan perlu tegaknya pemerintahan Islam. Tokoh utamanya adalah Mehmed Akif (1870-1938 M),
2.      2. Nasionalis, yang mengembangkan ide pan-Turkisme yang bercita-cita tegaknya negara Turki yang memiliki identitas kultural otentik yang khas dan berbeda dari masyarakat lainnya. Tokoh sayap gerakan ini adalah Zia Gokalp (1875-1924 M),
3.       “Modernis”, yang bereaksi terhadap kelompok tradisionalis dengan mengusung Islam rasional yang akrab dengan ide-ide Barat. Mereka menyerukan perlunya masyarakat Turki mengambil pola Barat bagi kemajuan negerinya
 Dalam banyak hal ketiga aliran ini memiliki perbedaan pandangan yang khas. Dalam soal institusi kenegaraan misalnya, kaum tradisionalis melihat perlunya negara Islam yang menerapkan hukum-hukum Tuhan. Kaum modernis justru menganjurkan pemisahan antara agama dan negara. Sementara kaum nasionalis lebih melihat pada urgensitas langkah yang dapat mereduksi peran mahkamah syari’ah di bawah Syaikh al-Islam yang terlampau berlebihan

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM DI  INDIA DAN PAKISTAN

 Sayyid Ahmad Khan
Sayyid Ahmad Khan berasal dari keturunan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW melalui Fatimah dan Ali dan dia dilahirkan di Delhi pada tahun 1817 M. Nenek dari Sayyaid Ahmad Khan adalah Sayyid Hadi yang menjadi pembesar istanah pada zaman Alamaghir II ( 1754-1759 ) dan dia sejak kecil mengenyang didikan tradisional dalam wilayah pengetahuan Agama dan belajar bahasa Arab dan juga pula belajar bahasa Persia. Ia adalah sesosok orang yang gemar membaca buku dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan dia ketika berumur belasan tahun dia bekerja pada serikat India Timur. Bekerja pula sebagai Hakim, tetapi pada tahun 1846 ia kembali pulang kekota kelahirannya Delhi.
Di kota inilah dia gunakan waktunya dan kesempatannya untuk menimba ilmu serta bergaul dengan tokoh – tokoh , pemuka Agama dan sekaligus mempelajari serta melihat peninggalan – peninggalan kejayaan Islam, seperti Nawab Ahmad Baksh, Nawab Mustafa Khan,Hakim Mahmud Khan, dan Nawab Aminuddin. Selama di Delhi Sayyid Ahmad Khan memulai untuk mengarang yang mana karyanya yang pertama adalah Asar As – Sanadid. Dan pada tahun 1855 dia pindah ( hijrah ) ke Bijnore, di tempat ini pula dia tetap mengarang buku – buku penting mengenai Islam di India. Pada tahun 1857 terjadi pemberontakan dan kekacauan di akibatkan politik di Delhi yang menyebabkan timbulnya kekerasan (anarkis) terhadap penduduk India. Ketika dia melihat keadaan masyarakat India kususnya Delhi, ia berfikir untuk meninggalkan India menuju Mesir, tetapi dia sadar dan terketuk hatinya harus memperjuangkan umat Islam India agar memjadi maju, maka ia berusaha mencegah terjadinya kekerasan dan konflik, seta mejadi penolong orang Ingrish dari pembunuha, hingga di beri gelar Sir, tetapi ia menolaknya atas gelar yang di berikan tersebut. Pada tahun 1861 ia mendirikan sekolah Inggris di Muradabad, dan pada tahun 1878 ia juga mendirikan sekolah Mohammedan Angio Oriental College ( MAOC ) di Aligarh yang merupakan karya yang paling bersejarah dan berpengaruh untuk memajukan perkembangan dan kemajuan Islam di India
Syed Amir Ali
Syed Amir Ali (1849-1928) ialah sarjana Islam India dan menjadi pensyarah di Universiti Muslim Aligard . Sumbangan beliau begitu bermakna bagi menentang kritikan orientalis barat terhadap Islam terutama isu poligamiperhambaanhak asasi manusiapendidikan Islam dan lain-lain Tulisan-tulisan beliau begitu bermakna, mendalam dan berdasarkan kajian yang konfrehensif.Beliau turut menandatangani Petisyen Quran 1906 dan menjadi pengasas Liga Muslim Seluruh India dan sezaman dengan Muhamad Iqbal.
Syed Amir Ali lahir pada 6 April 1849 di Cuttack , Orissa , India .Anak kelima kepada Syed Saadat Ali. Keluarga mereka pindah ke Calcutta dan ke Chinsura serta bergaul dengan golongan elit di sana. Beliau menerima pendidikan yang disediakan oleh pihak penjajah British.Mendapat ijazah di Universiti Calcutta tahun 1867 dan sarjana jurusan Sejarah 1868. Seterusnya belajar undang-undang pada tahun 1869 dan memulakan khidmat guaaman di Calcutta.
Beliau berhijrah ke London dan bergaul dengan golongan elit di London dan menerima pemikiran liberal semasa. 1873 beliau berkhidmat sebagai penguat di Mahkamah Tinggi Calcutta setelah kembali ke India.1874 beliau dilantik sebagai pensyarah di Universiti Calcutta, India. Kemudian mengajar undang-undang Islam di Presidency College .1878 Syed Amir Ali menyertai Majlis Perundangan Bengal . 1880 melawat England selama setahun. 1883 menyertai Majlis Gabenor Jeneral India dan menjadi profesor undang-undang di Universiti Calcutta 1881. 1877 mengasaskan Pertubuhan Kebangsaan Muhamadan. Beliau adalah orang India pertama diterima menyertai Privi Council dan menjadi Law Lord. 1910 mengasaskan masjid pertama di  London dan menubuhkan Tabung Masjid London dan sentiasa berjuang bagi kepentingan kebajikan orang Islam di London. 1904 bersara dan memutuskan untuk tinggal di England. Akhirnya beliau meninggal pada 4 Agustus 1928 di SussexEngland  
 
Muhammad Iqbal
Muhammad Iqbal Muhammad iqbal lahir di Sialkot dan melanjutkan studinya di Punjab sampai memperoleh gelar MA. Di kota itulah ia berkenalan dengan Thomas Arnold, seorang orientalis yang mendorongnya melanjutkan studinya ke inggris. Pada tahun 1905 ia masuk universitas Cambridge untuk mempelajari filsafat. Dua tahun kemudian ia pindah ke munic, jerman hingga memperoleh gelar Ph.D. dalam bidang tasawwuf, dengan disertainya The Development of Metafiphysics in Persia (perkembangan metafisika di persia). Berbeda dengan pembaharu-pembaharu lain, Muhammad iqbal adalah penyair dan filosuf. Tetapi pemikiranya tentang kemunduran umat islam dan kemajuan umat islam mempunyai pengaruh yang sangat luas pada pembaharuan dalam islam.
Pemikiranya tentang pembaharuan pemikiran dalam islam antara lain :
a)      Kemunduran umat islam selama lima abad terakhir karena kebekuan dalam pemikiran
b)      Hukum islam sudah dikatakan sudah statis. Menurutnya, hukum islam tidak bersifat statis, namun dapat berubah sesuai situasi dan kondusi. Karena itu, ia berpendapat bahwa pintu ijtihad tidak di tutup.
c)      Ajaran zuhud yang terdapat adalah ajaran tasawwuf. Sifat zuhud adalah tasawwuf mengajarkan bahwa perhatian umat islam harus dipusatkan kepada tuhan dan apa-apa yang berada dibalik alam materi. Ajaran ini yang pada ikahirnya mengakibatkan umat islam kurang persoalan dunia dan kemasyarakatan.
d)     Islam pada hakikatnya mengajarkan dinamisme. Pada zaman klasik, islam sangat tampak dinamis, karna adanya keyakinan dan system social yang dipusatkan pada Al-Qur’an.
e)      Al-Qur’an senantiasa menganjurkan pemakaina akal dalam memahami ayat atau tanda yang ada dialam semesta. Orang-orang yang tidak memahami tanda itu akan buta terhadap masa depan.
f)       Dalam pemikiran pembaharuan, barat bukan sebagai model. Ia menolak kapitalisme dan imprealisme barat, tetapi menerima sosialisme. Ia melihat ada persamaan antara islam dan sosialisme. Tetapi barat, menurutnya banyak dipengaruhi oleh matrealisme yang telah mulai meninggalkan agama. Yang harus diambil dari barat adalah sains dan tekniloginya. 
 


Sumber : http://auroragraf-hastutiks.blogspot.com/2013/06/gerakan-pembaharuan-islam-turki.html 
              http://amzamus.blogspot.com/2012/03/pembaharuan-islam-di-india-dan-pakistan.html

 

Materi 4 Klas 10 Sem 1

GERAKAN PEMBAHARUAN ISLAM MESIR

  Latar Belakang Pembaharuan Islam di Mesir
Latar belakang sejarah Mesir secara historis dapat kita lihat ketika Mesir berada pada kekuasaan Romawi di Timur dengan Bizantium sebagai ibukotanya merupakan awal kebangkitan Mesir di abad permulaaan Islam yang berkembang menjadi kota dan negara tujuan setiap orang. Mesir menjadi sangat menarik pada masa kekuasaan Romawi tersebut karena ia mempunyai potensi yang secara tradisional telah berakar di Mesir. Mesir menjadi salah satu pusat peradaban Islam dan pernah dikuasai dinasti-dinasti kecil pada zaman Bani Abbas, seperti Fatimiah (sampai tahun 567 H) yang mendirikan Al-Azhar, dinasti Ayubiyah (567-648 H) yang terkenal dengan Perang Salib dan perjanjian ramalah mengenai Palestina, Dinasti Mamluk (648-922 H) sampai ditaklukan oleh Napoleon dan Turki Usmani.
Pada 2 Juni 1798 Napoleon Bonaparte melakukan pendaratan di Alexandria sebagai tanda di mulainya ekspedisi Perancis di Mesir. Ekspedisi yang merupakan rencana lama pemerintahan Louis XIV tentang penyerbuan ke Mesir untuk menghubungkan Laut Merah dan Laut Tengah sehingga bisa  memperluas kemenangan mereka ke arah Barat. Ekspedisi Perancis tersebut berlangsung selama tiga tahun dan  berakhir pada tanggal 31 Agustus 1801.
Ekspedisi Napoleon di Mesir setidaknya menghasilkan tiga ide baru yaitu :
1.      Sistem pemerintahan republik yang didalamnya kepala negara dipilih untuk waktu tertentu, tunduk kepada undang-undang dasar dan bisa dijatuhkan oleh parlemen. Pada awal abad ke-20 istilah republik muncul terjemahannya yaitu jumhuriyyah yang artinya orang banyak.
2.      Ide persamaan (egalite) artinya persamaan kedudukan dan turut sertanya rakyat dalam pemerintahan. Napoleon mendirikan suatu badan terdiri dari ulama-ulama al-Azhar dan pemuka-pemuka dunia dagang dari Kairo dan daerah-daerah sekitar. Tugas badan ini adalah membuat undang-undang, memelihara ketertiban umum dan menjadi perantara antara penguasa Perancis dan rakyat Mesir. Selain itu juga dibentuk Diwan al Ummah yang dalam waktu tertentu mengadakan sidang untuk membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan nasional.
3.      Ide kebangsaan. Dalam maklumat Napoleon dinyatakan bahwa orang Perancis merupakan satu bangsa (nation) dan bahwa kaum Mamluk adalah orang asing yang datang ke Mesir dari Caucacus sehingga sekalipun mereka itu orang Islam tetapi berlainan dengan orang Mesir.
Ide-ide yang dibawa oleh Napoleon ke Mesir pada waktu itu belum mempunyai pengaruh yang nyata bagi umat Islam Mesir. Walaupun demikian ternyata ekspedisi Napoleon telah membuka mata umat Islam Mesir akan kelemahan dan kemunduran mereka.
Raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembangkan balance of power yang telah pincang dan membahayakan Islam. Kontak Islam dengan Barat saat itu berlainan dengan kontak Islam dengan Barat di periode klasik. Pada periode klasik, Islam berada pada masa kejayaannya dan Barat sedang dalam kegelapan. Namun keadaan itu menjadi terbalik, Islam sedang dalam kegelapan dan Barat semakin maju dan Islam yang ingin belajar dari Barat.
Dengan demikian timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikirannya bagaimanakah cara membuat umat Islam maju kembali seperti pada masa periode klasik. Usaha ke arah itu pun mulai dijalankan di kalangan umat Islam.
Pemikiran pembaharuan di Mesir muncul dari tokoh-tokoh pembaharu muslim di antaranya yang dipelopori oleh Jamaluddin al-Afghani (1839-1897) dan Muhammad Abduh (1849-1905).
 
TOKOH-TOKOH PEMBAHARUAN ISLAM DI MESIR
 
1. Muhammad Ali Pasya dengan usahanya menterjemahkan buku-buku asing ke dalam bahasa Arab.
2.      Al-Tahtawi yang berpendapat bahwa penterjemahan buku-buku Barat ke dalam bahasa Arab penting, agar umat Islam dapat mengetahui ilmu-ilmu yang membawa kemajuan Barat. Dia juga aktif mengarang dan menerbitkan surat kabar resmi " الوقا ئع المصرية" dan mendirikan majallah " روضة المدارس" yang bertujuan memajukan bahasa Arab dan menyebarkan ilmu-ilmu pengetahuan modern kepada khalayak ramai. Dia berpendapat bahwa ulama harus mengetahui ilmu-ilmu modern agar mereka dapat menyesuaikan syari’at dengan kebutuhan-kebutuhan modern. Ini mengisyaratkan bahwa pintu ijtihad masih terbuka, tapi dia belum berani mengatakan secara terang-terangan. Dia juga mencela paham fatalisme. Menurutnya, disamping orang harus percaya pada qadha dan kadar Tuhan, ia harus berusaha

3.      Jamaluddin Al Afghani  dengan usahanya mendirikan perkumpulan “Urwatul Wusqo” . Pemikirannya : Islam adalah sesuai untuk semua bangsa, semua zaman dan semua keadaan. Pintu ijtihad masih terbuka, kemunduran Islam karena meninggalkan ajaran Islam yang sebenarnya. Paham qadha dan kadar dirusak oleh  paham fatalisme yang membawa umat Islam pada keadaan statis, lemahnya rasa persaudaraan umat Islam.

4.      Muhammad Abduh dengan pemikirannya bahwa, kemunduran-kemunduran disebabkan oleh  paham jumud di kalangan umat Islam yaitu keadaan membeku, statis, tidak ada perubahan, dan juga masuknya bid’ah dalam Islam yang membuat umat Islam lupa akan ajaran Islam yang sebenarnya, pintu ijtihad perlu dibuka kembali, memerangi taklid, merubah cara pandang/faham jumud/fatalisme menjadi faham dinamika (kebebasan manusia dalam kemauan dan perbuatan).

5.      Rasyid Ridha dengan usahanya menerbitkan majalah “ Al Manar” yang bertujuan mengadakan pembaharuan dalam bidang agama, sosial dan ekonomi, memberantas takhayul, bid’ah, menghilangkan paham fatalisme. Pemikirannya bahwa umat Islam mundur sebab tidak mengamalkan ajaran yang sebenarnya. Perlu dihidupkan paham jihad, persatuan umat Islam, ijtihad.
 

Materi 3 Klas 10 Sem 1

PEMBAHRUAN PEMIKIRAN ISLAM

1. IBNU TAIMIYAH (1263-1328)

Ibnu Taimiyah berafiliasi kepada madzhab Imam Ahmad Ibnu Hambal. Dan ia merupakan pengikut yang faqih dari madzhab ini. Kemudian ia berijtihad sendiri sehingga mencapai tingkatan seorang mujtahid. Ibnu Taimiyah mengikuti metodologi Ahmad Ibnu Hambal , yang karenanya prinsip dan metodologi Ibnu Taimiyah tetap berkisar pada madzhab tersebut. Dalam hal ini ia adalah pelanjut metodologi literalis Ahmad Ibnu Hambal dan Daud al-Zhahiri.

Inti dari pemikiran Ibnu Taimiyah berpusat pada seperangkat prinsip yang darinya ia mengembangkan sebuah pandangan dunia. Prinsip-prinsip ini dapat diringkaskan sebagai berikut:
1.  Perbedaan absolut antara Pencipta dan yang diciptakan
Ini merupakan landasan filosofis menyangkut kedudukan Tuhan dan manusia, yang ontologis berbeda secara mutlak. Prinsip ini nampaknya dipengaruhi oleh polemik Ibnu Taimiyah dengan paham wahdat al-wujud yang merelatifkan hubungan Tuhan dan manusia.
2.  Wahyu sebagai sistem yang lengkap dan mencukupi
Merupakan landasan epistemologis menyangkut kedudukan wahyu sebagai sumber pengetahuan bagi manusia yang bersifat lengkap dan mencukupi. Prinsip ini nampaknya dipengaruhi oleh polemik Ibnu Taimiyah dengan para filosof dan rasionalis Mu’tazilah yang selalu mengedepankan akal dan melakukan ta’wil.
3.  Keharusan untuk selalu kembali kepada al-Qur’an dan al-Sunnah, serta memahaminya di bawah cahaya ajaran-ajaran generasi awal umat Islam (al-Salaf al-Shalih)
Merupakan landasan aksiologis menyangkut aktualisasi ajaran Islam berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah dan al-Salaf al-Shalih. Prinsip ini nampaknya dipengaruhi oleh polemik Ibnu Taimiyah dengan berbagai praktek umat Islam, dan khususnya kelompok sufi, yang telah melakukan berbagai praktek bid’ah.

2. IBNU QOYIM AL JAUZIAH (1292-1350)

Pemikiran-pemikiran Ibnu Qayyim
Mengingat bahwa Ibnu Qayyim merupakan murid utama Ibnu Taimiyah dan bahkan sempat dipenjara bersama gurunya, keyakinan dan pemikirannya, dalam pelbagai persoalan sama persis dengan pemikiran Ibnu Taimiyah; karena itu ia harus dinilai sebagai penyeru pemikiran-pemikiran Ibnu Taimiyah.[9]
Keyakinan-keyakinannya sehubungan dengan sifat-sifat Ilahi meniscayakan pandangan anthropormisme (memiliki bentuk sebagaimana benda) terkait dengan Tuhan. Salah satu persoalan ini, keyakinan terhadap persoalan ini Tuhan dapat ditunjuk jari secara indrawi dimana hal ini membatasi Tuhan pada posisi dan kondisi tertentu.[10Terkait dengan melihat (rukyat) Tuhan dengan mata juga sebagaimana Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim menilai bahwa Tuhan mungkin saja Tuhan dilihat dengan mata dan hal ini mendapat sokongan oleh akal dan syariat. Ia berkata, “Meski di dunia disebabkan oleh kelemahan pandangan kita sehingga tidak dapat melihat Tuhan, namun di akhirat hal ini mungkin saja terjadi.”[11]
Ibnu Qayyim memandang bahwa orang-orang tidak boleh pergi ziarah kubur para nabi.[12] Demikian juga berkumpul di samping kuburan para nabi dan para wali merupakan perbuatan syirik. Ia berkata, “Perbuatan ziarah kubur ini mengandung banyak hal yang merusak di antaranya, salat ke arah kuburan, tawaf di sekeliling kuburan, mencium kuburan dan memohon pertolongan dari orang-orang yang telah dikuburkan, meminta rezeki, kesehatan, supaya dibayarkan hutang serta hilangnya pelbagai kesusahan hidup! Permohonan-permohonan ini adalah permohonan-permohonan yang disampaikan para penyembah berhala kepada berhala-berhala mereka.”[13]
Ibnu Qayyim dalam melanjutkan jalan Ibnu Taimiyah mengingkari pelbagai keutamaan Imam Ali As. Ia berkata, “Hadis-hadis yang dibuat oleh kaum Rafidhi (orang-orang Syiah) terkait dengan Ali bin Abi Thalib sedemikian banyak sehingga tidak dapat dihitung. Kemudian ia mengutip ucapan Abu Ya’la al-Khalili bahwa orang-orang Syiah membuat hadis-hadis terkait dengan keutamaan Ali bin Abi Thalib dan Ahlulbait sebanyak tiga ratus ribu hadis. Kemudian Ibnu Qayyim al-Jauzi membela ucapan Abu Ya’la ini.[14]


SUMBER : http://www.islamquest.net/id/archive/question/id22440


3. Muhammad Bin Abdul Wahab ( 1703-1787 )

Beliau dilahirkan di Uyainah, sebuah dusun di Najed bagian Timur Saudi Arabia. Ia dibesarkan dalam lingkungan keluarga beragama yang ketat di bawah pengaruh mazhab Hanbali, yaitu mazhab yang memperkenalkan dirinya sebagai aliran Salafiyah.
Muhammad Bin Abdul Wahab menamakan gerakannya, “Gerakan Muwahidin yaitu suatu gerakan yang bertujuan untuk mensucikan dan meng-Esakan Allah dengan semurni-murninya yang mudah, gampang dipahami, dan diamalkan persis seperti Islam pada masa permulaan sejarahnya.
Gerakan yang dipimpin Muhammad bin Abdul Wahab ini dinamakan “Gerakan Wahabi” sebagai ejek-ejekan oleh lawan-lawannya.
Hal-hal yang ditekankan oleh gerakan ini adalah :
1.Penyembahan kepada selain Allah adalah salah, dan siapa yang berbuat demikian ia dibunuh.
2.Orang yang mencari ampunan Allah dengan mengunjungi kuburan orang-orang sholeh, termasuk golongan musyrikin.
3.Termasuk perbuatan musyrik memberikan pengantar dalam sholat terhadap nama Nabi-nabi atau wali atau Malaikat ( seperti sayidina Muhammad ).
4.Termasuk kufur memberikan suatu ilmu yang tidak didasarkan atas Alqur’an dan Sunnah, atau ilmu yang bersumber kepada akal pikiran semata-mata.
5.Termasuk kufur dan ilhad yang menginkari “Qadar” dalam semua perbuatan dan penafsiran Qur’an dengan jalan ta’wil.
6.Dilarang memaki buah tasbih dalam mengucapkan nama Tuhan dan do’a-do’a (wirid ) cukup menghitung dengan jari.
7.Sumber syariat Islam dalam soal halal dan haram hanya Alqur’an semata-mata dan sumber lain sesudahnya ialah sunnah Rasul. Perkataan ulama mutakallimin dan fuqaha tentang haram-halal tidak menjadi pegangan, selama tidak didasarkan atas kedua sumber tersebut.
8.Pintu Ijtihad tetap terbuka dan siapapun juga boleh melakukan Ijtihad, asal sudah memenuhi syarat-syaratnya.
Sifat gerakan Wahabi yang keras, lugas, dan sederhana benar-benar tenaga yang sanggup mengoncangkan dan membangkitkan kembali kesadaran kaum muslimin yang sedang lelap tidur dalam kegelapan. Bersama dengan Ibnu Su’ud, pendiri Dinasti Su’udiyah ( Saudi Arabia ) berjuang dengan sikap pantang menyerah. Ibnu Su’ud dalam menjalankan roda pemerintahannya dilhami oleh syaikh Muhammad  


Sumber : http://grelovejogja.wordpress.com/2007/08/07/gerakan-pembaharuan-islam-i/

Materi 2 Klas 10 Sem 1

MASA KEJAYAAN ISLAM

Pada Abad ke VII sampai abad X, umat islam telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. ini bisa dilihat dari :
1. Perluasan wilayah meliputi persia, syiria, mesir, serta andalusia.
2. Terdapat sejumlah ilmuwan yang ahli dibidangnya, seperti Imam Malik, Muhammad Bin Idris asy Syafi'i   
    serta ahmad bin hanbal bidang syaria'at, Washil bin Atha' dan hasan Al asyh'ari bidang ushuludin, Imam 
    ghozali dan Abu Mansyur al-halaj ahli tasawuf, al kindi, al farabi dan ibnu rusyd ahli fidang filsafat islam, 
   ibnu sina ar-Razi ahli obat-obatan, jabir ibnu hayyan penemu istilah kimia dan ibnu khaldun ahli dalam 
   bidang sejarah.
3. Berkembangnyha ilmu pengetahuan yang ditekuni ilmuwan ilmuwan islam seperti astronomi, arsitektur, dan
    kesusastraan

UMAT ISLAM ABAD PERTENGAHAN

Masa Kemunduran Islam :
a)      Krisis dalam Bidang Sosial Politik
Awalnya adalah rapuhnya penghayatan ajaran Islam, terutama yang terjadi dikalangan para penguasa. Bagi mereka ajaran Islam hanya sekedar diamalkan dari segi formalitasnya belaka, bukan lagi dihayati dan diamalkan sampai kepada hakekat dan ruhnya. Pada masa itu ajaran Islam dapat diibaratkan bagaikan pakaian, dimana kalau dikehendaki baru dikenakan, akan tetapi kalau tidak diperlukan ia bisa digantungkan. Akibatnya para pengendali pemerintahan memarjinalisasikan agama dalam kehidupannya, yang mengakibatkan munculnya penyakit rohani yang sangat menjijikkan seperti keserakahan dan tamak terhadap kekuasaan dan kehidupan duniawi, dengki dan iri terhadap kehidupan orang lain yang kebetulan sedang sukses. Akibat yang lebih jauh lagi adalah muncullah nafsu untuk berebut kekuasaan tanpa disertai etika sama sekali. Kepada bawahan diperas dan diinjak, sementara terhadap atasan berlaku menjilat dan memuji berlebihan menjadi hiasan mereka.
”Syariat Islam adalah demokratis pada pokoknya, dan pada prinsipnya musuh bagi absolutisme” (Stoddard, 1966: 119) Kata Vambrey,” Bukanlah Islam dan ajarannya yang merusak bagian Barat Asia dan membawanya kepada keadaan yang menyedihkan sekarang, akan tetapi ke-tanganbesi-an amir-amir kaum muslimin yang memegang kendali pemerintahan yang telah menyeleweng dari jalan yang benar. Mereka menggunakan pentakwilan ayat-ayat al-Quran sesuai dengan maksud-maksud despotis mereka”.
b)     Krisis dalam Bidang Keagamaan
Krisis ini berpangkal dari suatu pendirian sementara ulama jumud (konservatif) yang menyatakan bahwa pintu ijtihad telah tertutup. Untuk menghadapi berbagai permasalahan kehidupan umat Islam cukup mengikuti pendapat dari para imam mazhab. Dengan adanya pendirian tersebut mengakibatkan lahirnya sikap memutlakkan semua pendapat imam-imam mujtahid, padahal pada hakekatnya imam-imam tersebut masih tetap manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan.
Kondisi dunia Islam yang dipenuhi oleh ulama-ulama yang berkualitas dibuatnya redup dan pudarnya nur Islam yang di abad-abad sebelumnya merupakan kekuatan yang mampu menyinari akal pikiran umat manusia dengan terang benderang.
c)      Krisis bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan
Krisis ini sesungguhnya hanya sekedar akibat dari adanya krisis dalam bidang sosial politik dan bidang keagamaan. Pusat-pusat ilmu pengetahuan baik yang berupa perpustakaan maupun lembaga-lembaga pendidikan diporak-porandakan dan dibakar sampai punah tak berbekas. Akibatnya adalah dunia pendidikan tidak mendapatkan ruang gerak yang memadai. Lembaga-lembaga pendidikan tinggi yang ada sama sekali tidak memberikan ruang gerak kepada para mahasiswanya untuk melakukan penelitian dan pengembangan ilmu. Kebebasan mimbar dan kebebasan akademik yang menjadi ruh atau jantungnya pengembangan ilmu pengetahuan Islam satu persatu surut dan sirna. Cordova dan Baghdad yang semula menjadi lambang pusat peradaban dan ilmu pengetahuan beralih ke kota-kota besar Eropa.

  Kebangkitan Kembali Dunia Baru Islam
 
Benih pembaharuan dalam dunia Islam sesungguhnya telah muncul di sekitar abad XIII Masehi, suatu masa yang pada waktu itu dunia Islam tengah mengalami kemunduran dalam berbagai bidang dengan sangat drastisnya. Ditengah-tengah kemelut yang melanda Baghdad disebabkan karena invasi yang dilakukan oleh tentara Mongol di bawah komando Hulagu Khan.
Secara umum, ada tiga periode dalam periodisasi yang diakui sejarawan, yakni masa klasik (650-1250 M). Masa ini merupakan masa awal pertumbuhan serta perkembangan Islam dalam seluruh aspek kehidupan. Sebagai pemimpin agam, saat itu Rasulullah masih dalam masa dakwah dan penyebarluasan agama Islam, Islam pertengahan (1250-1800 M) setelah beberapa abad umat Islam menguasai dunia, di awal abad ke-13 kekuasaan Islam mulai terguncang. Banyak kerajaan-kerajaan kecil yang mulai berani melakukan serangan-serangan karena merasa tidak lagi diperhatikan dan ingin bebas dari kekuasaan kekhalifahan pada saat itu. Dan puncak dari keruntuhan kekhalifahan Islam pada masa itu adalah kehancuran Bagdad sebagai pusat pemerintahan oleh seragan Hulaghu khan (cucu Jengis Khan). Ia adalah , serta modern (1800-sekarang). Periode ini merupakan zaman kebangkitan umat Islam. Jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsafkan dunia Islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat Islam bahw di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan ancaman bagi Islam

Materi 1 Klas 10 Sem 1

PENDIDIKAN KEMUHAMMADIYAHAN

A. Pengertian Pendidikan Kemuhammadiyahan

Pendidikan kemuhammadiyahan adalah kegiatan pembelajaran mengenai hakikat, visi dan misi pergerakan Muhammadiyah dalam seluruh aspeknya dengan menumbuhkan nilai-nilai dan sikap hidup Islam sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Nabi Muhammad SAW. Nilai-nilai ini diwujudkan dalam pandangan, pendirian dan sikap hidup serta perjuangan dalam membela agama Islam sebagaimana tuntunan Rasulullah.

A. TUJUAN MEMPELAJARI PENDIDIKAN KEMUHAMMADIYAHAN
Setidaknya terdapa 3 (tiga) poin penting yang menjadi tujuan kenapa pendidikan kemuhammadiyahan perlu untuk dipelajari setiap Siswa di Sekolah Muhammadiyah. Ketiga poin tersebut adalah :
1. Memberikan pengertian yang sebenarnya terhadap para siswa tentang apa dan bagaimana pergerakan Muhammadiyah itu;
2. Memberikan bekal kepada para calon kader Muhammadiyah, pewaris dan penerus perjuangan Muhammadiyah yang akan dating; dan
3. Memberikan bukti nyata kepada semua pihak bahwa andil amal usaha Muhammadiyah itu semata-mata dalam rangka memajukan manusia serta masyarakat untuk mencapai ridho Allah SWT., baik di dunia maupun akhirat. 

B. RUANG LINGKUP PENDIDIKAN KEMUHAMMADIYAHAN
Pokok-pokok materi Pendidikan Kemuhammadiyahan ini meliputi sejarah Muhammadiyah, landasan Ideologi, landasan operasional pergerakan Muhammadiyah dan landasan struktur organisasi pergerakan Muhammadiyah. Keempat hal ini adlah materi-materi yang akan dibahasa pada pelajaran Kemuhammadiyahan. Berikut adalah Ruang lingkup dan harapan-harapan yang hendak dicapai, antara lain :

1. Sejarah Muhammadiyah.
Dengan materi ini diharapkan dapat diketahui latar belakang dan sebab-sebab berdiri, ide atau cita-cita perjuangan, pertumbuhan, tantangan serta hasil yang dicapai oleh pergerakan Muhammadiyah. Selain itu juga akan diketahui peran Muhammadiyah dalam kancah perjuangan dan kebangkitan Islam di Indonesia pada khususnya dan dunia Islam pada umumnya.

2. Landasan Ideologi
Dengan mempelajari materi diharapkan dapat dikethui kerangka pemikiran Muhammadiyah dalam memperjuangkan dan mewujudkan cita-citanya. Bahan-bahan untuk mempelajari persoalan ideology ini meliputi Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Keperibadian Muhammadiyah, Matan keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah dan Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah.

3. Landasan Operasional
Dalam materi ini akan diperkanalkan tentang garis-garis perjuangan pergerakan Muhammadiyah. Adapun bahan-bahan pokok pelajarannya adalah masalah Lima, 12 Langkah Muhammadiyah, Khittah Palembang, Khitta Ponorogo, Khittah Muhammadiyah Tahun 1978 dan Khittah Denpasar.

4. Landasan Struktur Organisasi Pergerakan Muhammadiyah.
Dengan memahami materi ini diharapkan dapat diketahui tata kerja pergerakan Muhammadiyah. Selain itu juga akan dikethui bagaimana cara pergerakan Muhammadiyah. Selain itu juga akan dikethui bagaimana perjuanggannya sesuai dengan garis yang telah ditentukan dalam landasan Ideologi maupun landasan operasionalnya. Adapun bahan-bahan pokok untuk mempelajari struktur dan organisasi pergerakan Muhammadiyah meliputi Anggaran Dasar Muhammadiyah, Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, Kaidah Organisasi Muhammadiyah dan peraturan-peraturan yang lainnya.